Di International High School para
siswa berdatangan untuk belajar disana. Nampak segerombolan anak laki-laki yang
sangat terkenal disekolah itu. Laki-laki itu adalah Rafi, Dicky, Seno dan Dimas.
mereka berempat jadi idolanya para siswa perempuan , bukan hanya disekolah itu
saya tapi disekolah lain juga.
Saat
mereka kumpul di kantin, Dicky, Seno dan Dimas menantang Rafi untuk menembak
seorang siswa perempuan disekolah itu. Rafi pun dan menyetujuinya, dan meminta
kepada ke tiga temannya untuk memilih siapa cewek itu.
Dicky,
Seno dan Dimas memilih tiffany seorang cewek tomboy. Rafi mendapatkan tantangan
yang sangat besar, karena ia belum penah menaklukan hati seorang cewek tomboy.
Akhirnya Rafi menerima tantangan dan meminta syarat kepada ketiga temannya.
“Kalo
gue bisa dapetin tuh cewek, kalian mau ngasih gue apa?” tanya rafi
“Tepuk
tangan” ucap Seno sambil tertawa
“Yah,
gak elit bener” ucap Rafi
“terus
lo mau apa?” tanya Dicky
“Uang
500 ribu”
“HA?
gila lo Raf. mata duitan lo” ucap Dimas
“Gimana
, jadi batal dong” ucap Rafi
“Jangaaaan,
oke deh” ucap ketiganya kompak
Persyaratan
yang diminta oleh Rafi akhirnya disetujui oleh Dicky, Seno dan Dimas dengan
agak terpaksa. Mereka bertiga pun harus menyisihkan uang jajan mereka untuk Rafi
nantinya.
Rafi
mencoba untuk mencari sifat tiffany agar ia dapat menyatakan cinta dengan
mudah. Rafi mencoba mendekati tiffany, tetapi itu tidaklah mudah. Tiffany
adalah seorang cewek tomboy dan tidak terlalu suka dengan rafi. karena ia
mengetahui dari teman-temannya kalau Rafi adalah seorang playboy.
Aksi
Rafi tidak berjalan dengan lancar, apalagi disamping tiffany selalu ada reza. Reza
adalah sahabat sekaligus teman kecilnya tiffany. mereka selalu bersama-sama
sejak dulu.
Saat
jam istirahat, Rafi dengan sengaja menabrak tiffany. dan membuat buku-buku yang
dipegang tiffany jatuh. Rafi segera menolong tiffany, dan memberika senyuman
andalannya yang bisa membuat hati semua cewek meleleh. Tak diduga tiffany juga
tergoda dengan senyuman Rafi yang manis itu.
“Aduh
maaf-maaf gue gak sengaja” ucap Rafi sambil membereskan buku tiffany
“Iya
gapapa” ucap tiffany
“Eh,
kalo boleh tau nama lo siapa?”
“Tiffany,
lo Rafi kan”
“Kok
tau?” ucap Rafi
“Iyalah
semua orang juga tahu , lo kan playboynya disekolah sini” ucap tiffany
“Hehe,
gue gak playboy kok” ucap rafi sambil tertawa
Tiffany
hanya tersenyum dan segera pergi meninggalkan Rafi
Rafi
masih belum bisa mendekati tiffany seutuhnya, banyak sekali kendala yang ia
hadapi. pernah suatu saat Rafi meminta nomor handphonenya tiffany. tetapi
tiffany bilang kalau dia gak punya handphone.
‘Hari
gini kok gak punya handphone’ ucap Rafi dalam hati
Akhirnya
Rafi mempunyai ide. Rafi meminta tolong kepada lisa yang notabennya ketua OSIS
untuk meminta nomor handphonenya tiffany dengan alasan tertentu. Lisa pun meng
iya kan permintaan Rafi.
Saat
pulang sekolah lisa yang melihat tiffany segera memanggilnya. dan berbicara
“Fan!”
panggil lisa
“Ya?
kenapa?” jawab tiffany menghampiri Lisa
“Gini,
kitakan ada acara basket, nah lo bakal gue masukin sebagai panitianya. lo mau
kan?” ucap Lisa
“Ehm,
boleh-boleh aja tuh, tapi ajak reza juga yaa”
“OKE,
eh minta nomor lo dong”
“08136880****”
“Oh
makasih ya”
“Yap,
gue pulang yaa” ucap tiffany
“Ati-ati
ya” ucap Lisa sambil melambaikan tangannya kearah tiffany
Rafi
yang telah menunggu digerbang sekolah dikagetkan dengan kedatangan Lisa. Lisa
memberikan nomor handphone tiffany kepada si rafi.
“Makasih
banget ya Lis, lo emang temen gue yang paling baek” ucap Rafi
“Oke”
ucap Lisa menepuk pundaknya Rafi
Saat
dikelas tiffany mendapatkan pesan , dan ternyata pesan itu dari Rafi. Tiffany
terkejut dan bertanya-tanya siapa yang memberikan nomor handphonenya kepada Rafi.
Reza yang duduk dibelakang tiffany pun menanyakan pesan itu dari siapa.
“Siapa
fan?” tanya reza
“Ehm,
rafi”
“Lo
sms an sama dia?” tanya reza
“Enggak
, dia yang sms gue duluan”
“Gak
usah diladenin deh si rafi”
“Emangnya
kenapa rez?” tanya tiffany
“Dia
kan playboy”
“Yee
lo cemburu yaa”
“Enggak
kok” ucap reza
“Hayoo
ngaku aja deh” ucap tiffany sambil tertawa
mendengar
perkataan tiffany muka reza langsung memerah dan mengalihkan pembicaraannya
Di
kelasnya Rafi, dia sedang asyik berbincang bincang dengan ketiga temannya Dicky,
Seno dan Dimas. Seno pun menannyakan bagaimana rafi dengan tiffany.
“Raf
gimana , lo udah nembak tiffany belom?” tanya Seno
“Belum”
ucapnya singkat
“Yah
payah lo, lo bilang lo cowok yang bisa ngeluluhin hati cewek” ucap Dicky
“Ah,
berarti peluang kita menang besar dong, asiiiik” tambah Dimas
“Eits,
kasih waktu gue dong sob. 1 bulan aja, kalo gue masih gak bisa nembak tu cewek
ntar gue tambah uangnya jadi 1 juta” ucap rafi
“Tapi
kita tetep 500 kan” ucap dimas
“Kalo
gitu syaratnya ditambah, lo harus bikin tiffany berubah jadi cewek feminim”
ucap dicky
“OKE
!!” jawab rafi
“deal
yaa” ucap seno
Mereka
berempat pun bersalaman menandakan saling menyetujui dengan persyaratan yang
mereka buat.
rafi
masih saja mencari cara untuk mendekati tiffany, tetapi hasilnya tetap saja
nihil. rafi sempat putus asa, dan mencoba mengiklaskan uangnya jika ia nanti
kalah dalam pertarungan itu.
Hari
demi hari rafi mencoba untuk mendekati tiffany secara perlahan, perjuangan rafi
sedikit membuahkan hasil. mereka berdua bisa lebih dekat. dan lebih akrap. Rafi
mengajak tiffany keluar, dan tiffany pun menyetujuinya.
Tiffany
merasa senang dengan ajakan rafi. tiffany harus bersiap-siap dan menyiapkan
dirinya sebaik mungkin dihadapan rafi.
Ditaman
kota rafi dan tiffany janjian. rafi yang sudah berada disana terlebih dahulu
dikejutkan dengan kedatangan seorang wanita. yaa wanita itu adalah tiffany.
Rafi
sangat terkejut melihat tiffany dengan dandanan seperti itu. cantik , yaa kata
cantik yang terlintas dipikiiran rafi saat melihat tiffany.
“hai
raf, udah lama yaa nunggu gue” sapa tiffany
“hai.
enggak kok” ucap rafi
Rafi
tak henti-hentinya menatap tiffany.
“hallo”
ucap tiffany
“eh,
hehe. kita kesana aja yuuuk” ajak rafi
Mereka
berdua jalan bersama mengelilingi taman sambil berbincang-bincang. Rafi pun
melancarkan aksinya yaitu menembak tiffany.
“Fan,
sebenernya. gue itu suka ama lo” ucap rafi
“.....”
“kok
diem. mau gak jadi pacar gue?” tanya rafi
DEG,
jantung tiffany berdetak begiitu kencang setelah mendengar perkataan rafi.
tiffany mencoba memalingkan mukanya yang sedang memerah itu. tapi sayang
tiffany belum bisa menjawab itu semua.
“Ehm,
sorry raf. gue gak bisa ngasih jawaban secepet ini”
‘yaah,
padahal waktu taruhan tinggal 8 hari lagi’ batin rafi berbicara
“
1 minggu, ya 1 minggu lagi gue bakal kasih jawaban atas semua ini. oke” ucap
tiffany
“Oke
gue akan sabar menanti”
Disekolah
sedang heboh-hebohnya dengan kedatangan tiffany yang tak seperti biasanya.
semua mata memandangnya dan memuji kecantikannya. begitu juga reza.
“Tumben
dandan, kan gini cantik” ucap reza menghampiri tiffany
“ih
emang dulu waktu gue tomboy jelek yaa?”
“enggak
kok, lo tetep sama kayak dulu. sama-sama cantik” tambah reza
“ah
jadi malu” ucap tiffany sambil menutup mukanya
Saat
mengetahui tiffany berubah dicky, seno dan dimas segera menghampiri rafi. dan
menanyakan tentang kejadian itu.
“Eh
raf, lo yang udah bikin tiffany kayak gitu yaa” tanya dimas
“Emang
kenapa?” tanya rafi
“Gileee,
gue baru sadar kalo tiffany cantik” ucap dicky
“tapi
ngomong-ngomong lo ama dia udah jadian belum?” tanya seno
“Gue
sih udah nembak dia, tapi katanya dia
perlu waktu”
“Waktu
kita udah semakin deket loh raf” tambah dimas
Rafi
hanya diam, dan hanya bisa pasrah.
Hari
ini tepat dihari tiffany janjikan. ya dihari dimana tiffany akan menjawab
semuanya kepada rafi. tiffany mengajak rafi bertemu ditempat yang sama seperti
minggu lalu.
Rafi
yang datang terlebih dahulu, diikejutkan dengan kedatangan tiffany. mereka
berdua melakukan basa-basi dahulu. tak lama kemudian rafi menanyakan apa yang
minggu lalu ia ucapkan.
“Gimana
fan? lo mau gak jadi pacar gue?”
“Ehm,
gue udah mutusin untuk jadi pacar kamu” ucap tiffany
rafi
segera memeluk tiffany, dan dalam hati rafi ia merasa sangat senang bisa
memenangkan taruhan dengan ketiga temannya.
Disekolah
, semua siswa kembali mendapatkan berita heboh. berita tentang hubungan tiffany
dan rafi.
Mendengar
hal tersebut reza segera menanyakannya kepada tiffany.
“Fan,
lo bener pacaran sama rafi?” tanya reza
“Iya”
ucap tiffany singkat
“oh
moga langgeng ya” ucap reza
hal
yang sama juga dilakukan dicky, seno dan dimas. iya segera mencari rafi dan
menanyakan kebenaran dari berita itu.
“eh
raf, lo udah jadian sama tiffany?” tanya dicky
“udah
dong. yes gue menangkan. sini mana duitnya” ucap rafi
“yah,
apes bener kita” ucap dimas sambil memberikan uang taruhannya itu
“Terus
kapan lo bakal putusin dia?” tanya seno
“Ntar
dong, gue kan belum nikmatin dia” ucap rafi
“beuh
parah gila lo” ucap dicky
reza
yang sedari tadi melihat dan mendengar percakapan dari rafi, dicky, seno dan
dimas merasa marah dan segera menghampiri mereka.
Reza
mendorong badan rafi, rafi pun membalasnya dengan hal yang sama.
“Eh
rez, apasih mau lo ha?” tanya rafi
“Mau
gue? haa . gue yang seharusnya bertanya apa mau lo. sok-sok deketin tiffany,
nembak dia. gue kira lo tulus ama dia. eh taunya hanya karna uang 500ribu”
“Jadi
kenapa? lo gak suka?” ucap rafi sambil mendorong tubuh reza
“Jelas
gue gak suka” ucap reza mencoba memukul rafi tapi dilerai sama ketiga teman
rafi.
“Inget
lo ya, kalo gue tau tiffany sampe kenapa-kenapa. abis lo” ucap reza , lalu
pergi meninggalkan rafi
Dikelas
tiffany dikagetkan dengan kedatangan reza. reza mengatakan apa yang telah ia
lihat kepada tiffany. tapi sayang tiffany lebih percaya sama rafi pacarnya
ketimbang sahabatnya reza.
“udahlah
rez, jangan ngerusak hubungan kami” ucap tiffany
“tapi
fan, gue gak bohong”
“pacar
yang baik itu harus saling percaya. lagian gue percaya kok kalo reza gak
seperti itu. udah deh jangan ganggu kehidupan gue lagi” ucap tiffany
mendengar
perkataan tiffany itu reza langsung terdiam ada rasa sakit yang begitu dalam
dihatinya, reza pun tak bisa berbuat apa-apa.
“oke
kalo gitu gue gak akan pernah ganggu kehidupan lo fan. makasih udah menjadi
sahabat gue selama ini” ucap reza sambil meninggalkan tiffany
Setelah
saat itu reza tidak pernah mendekati, dan berbincang-bincang dengan tiffany
lagi. ia sangat-sangat kecewa.
hampir
1 bulan hubungan rafi dan tiffany
terjalin. selama itu juga banyak gosip yang beredar tentang mereka
berdua. ada yang bilang kalau tiffany memaksa rafi untuk menjadi pacarnya, ada
yang bilang kalau tiffany pacaran karena uangnya rafi, karena ketenaran rafi.
dan ada yang bilang kalau rafi hanya menggunakan tiffany sebagai bahan taruhan
dengan teman-temannya.
Awalnya
tiffany tidak memperdulikan gosip-gosip itu. hingga akhirnya kejadian yang tak
terduga muncul.
Di sebuah cafe,
ada segerombolan pria yang sangat ia kenal . pria-pria itu adalah rafi, dicky,
seno dan dimas. mereka sedang mengobrol masalah tiffany, dan tentu saja maslah
taruhan yang telah mereka buat kemarin.
“gimana
cewek lo raf? belum lo putusin? padahal gosip tentang taruhan itu udah nyebar
loh. dan mungkin tu cewek udah denger tu gosip” ucap seno
“itulah
hebatnya gue, dia itu cinta mati banget ama gue. terus percaya aja lagi dengan
omongan gue” ucap rafi sambil tertawa
“Uang
taruhan lo pake buat apa bro?” tanya dimas
“biasa,
buat....”
belum
sempat menyelesaikan omongannya rafi dikagetkan dengan tamparan dari seorang
cewek. cewek itu adalah tiffany. dan ternyata tiffany telah mendengar semua
perkataan mereka.
“jadi
bener selama ini gue jadi bahan taruhan kalian ha?”
“kalo
iya kenapa? asal lo tau gue gak ada sedikit pun rasa ama lo.”
“oke
kita putus”
“oke”
ucap rafi singkat
Tiffany
pun pergi meningalkan rafi. rafi dan teman-temannya hanya tertawa melihat
tiffany menanggis. tak ada rasa bersalah sedikit pun dari mereka.
Dengan
mengendarai mobilnya tiffany melaju dengan kecepatan penuh. ia tak dapat
menahan air matanya jatuh membasahi pipi nya. dipikirannya terlintas seorang
cowok yang waktu itu ia bentak-bentak. ya tiffany teringat pada reza.
musibah
tak dapat di tolak, tiffany menabrak mobil yang ada didepannya, tiffany segera
dilarikan kerumah sakit terdekat.
mendengar
kabar itu dengan cepat reza pergi ke rumah sakit itu. ia mencari-cari dimana
tiffany sampai akhirnya ia bertemu dengan orang tuanya tiffany.
“Om
tante gimana fany?” tanya reza cemas
“tiffany
koma rez” jawab mamanya tiffany sambil menanggis
reza
segera masuk dan melihat keadaan tiffany. keadaan tiffany sangat
memprihatinkan. reza tak mampu menahan air matanya. dan merasa bersalah karena
tidak bisa melindungi sahabat yang ia cintai itu.
sudah
2 hari tiffany koma dan belum menunjukkan tanda-tanda. sampai akhirnya reza
merasakan adanya getaran dari tangan tiffany. dan dilihatnya tiffany yang
perlahan membuka kedua matanya.
“re...
za” ucap tiffany lemah
“fany
, syukurlah” ucap reza
“maafin
gue”
“ngomongnya
ntar aja yaa, kalo kondisi lo benar-benar pulih oke”
tiffany
hanya bisa menggangguk.
Setelah
kondisi tiffany membaik, ia pun ingin berbicara dan meminta maaf kepada reza
“Rez,
kondisi gue udah mulai pulih. sekarang gue boleh ngomong kan?” tanya tiffany
mendengar
hal itu reza langsung tertawa dan mengacak-acak rambut tiffany
“tuh
lo udah ngomong fan”
“hehe,
rez sekali lagi maafin gue ya yang selama ini gak pernah mau denger perkataan
lo. padahal yang lo bilang itu memang
bener”
“gue
udah maafin lo kok” ucap reza
seketika
suasana menjadi hening
“fan”
“ya?”
“gue
mau ngomong yang sejujur-jujurnya”
“ngomong
aja lagi, gak ada yang ngelarang kok”
“hemm,
sebenernya gue itu suka ama lo bahkan saat kita masih kecil. saat gue tau lo
dapet sms , jalan, kencan dan jadian sama rafi rasanya hati gue itu hancur dan
yah seperti yang lo bilang gue cemburu. tapi gue gak bisa apa-apa, gue hanya
seorang pengecut yang gak pernah bisa ngungkapin perasaan gue. sampai akhirnya
orang yang gue suka itu diambil orang”
“saat
gue tau kalo rafi cuma buat lo jadi bahan taruhan hati gue marah banget, dan
saat itu juga gue bilang ke lo tapi lo nya malah gak percaya sama gue. dan lo
bilang gue hanya mengganggu kehidupan lo. rasanya memang sakit dibilangin gitu
sama orang yang gue sayangi. gue coba untuk menjauh dari kehidupan lo tapi itu
gak bisa. sampai akhirnya gue mutusin untuk selalu ada dibelakang lo walaupun lo gak tau kalo gue selalu ada
untuk lo” tambah reza
Mendengar
perkataan reza, tiffany tak dapat menahan tanggisnya. ia menanggis dan memeluk
reza
“maafin
gue rez, gue gak pernah sadar bahwa orang yang selalu ada buat gue, yang selalu
disamping gue, yang selalu ngertiin gue itu lo. hingga akhirnya mata hati gue
terbuka dan melihat semuanya”
“gue
ngerasa bersalah banget sama lo, gue sayang lo rez. gue gak mau kehilangan lo
rez” tambah tiffany dan mempererat pelukannya.
Akhirnya
reza dan tiffany pun bersatu dan tak bisa dipisahkan lagi
- THE END -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar