Selasa, 01 Mei 2012

Dia, ya kupilih dia


Di International High School para siswa berdatangan untuk belajar disana. Nampak segerombolan anak laki-laki yang sangat terkenal disekolah itu. Laki-laki itu adalah Rafi, Dicky, Seno dan Dimas. mereka berempat jadi idolanya para siswa perempuan , bukan hanya disekolah itu saya tapi disekolah lain juga.
                Saat mereka kumpul di kantin, Dicky, Seno dan Dimas menantang Rafi untuk menembak seorang siswa perempuan disekolah itu. Rafi pun dan menyetujuinya, dan meminta kepada ke tiga temannya untuk memilih siapa cewek itu.
                Dicky, Seno dan Dimas memilih tiffany seorang cewek tomboy. Rafi mendapatkan tantangan yang sangat besar, karena ia belum penah menaklukan hati seorang cewek tomboy. Akhirnya Rafi menerima tantangan dan meminta syarat kepada ketiga temannya.
                “Kalo gue bisa dapetin tuh cewek, kalian mau ngasih gue apa?” tanya rafi
                “Tepuk tangan” ucap Seno sambil tertawa
                “Yah, gak elit bener” ucap Rafi
                “terus lo mau apa?” tanya Dicky
                “Uang 500 ribu”
                “HA? gila lo Raf. mata duitan lo” ucap Dimas
                “Gimana , jadi batal dong” ucap Rafi
                “Jangaaaan, oke deh” ucap ketiganya kompak
                Persyaratan yang diminta oleh Rafi akhirnya disetujui oleh Dicky, Seno dan Dimas dengan agak terpaksa. Mereka bertiga pun harus menyisihkan uang jajan mereka untuk Rafi nantinya.
                Rafi mencoba untuk mencari sifat tiffany agar ia dapat menyatakan cinta dengan mudah. Rafi mencoba mendekati tiffany, tetapi itu tidaklah mudah. Tiffany adalah seorang cewek tomboy dan tidak terlalu suka dengan rafi. karena ia mengetahui dari teman-temannya kalau Rafi adalah seorang playboy.
                Aksi Rafi tidak berjalan dengan lancar, apalagi disamping tiffany selalu ada reza. Reza adalah sahabat sekaligus teman kecilnya tiffany. mereka selalu bersama-sama sejak dulu.
                Saat jam istirahat, Rafi dengan sengaja menabrak tiffany. dan membuat buku-buku yang dipegang tiffany jatuh. Rafi segera menolong tiffany, dan memberika senyuman andalannya yang bisa membuat hati semua cewek meleleh. Tak diduga tiffany juga tergoda dengan senyuman Rafi yang manis itu.
                “Aduh maaf-maaf gue gak sengaja” ucap Rafi sambil membereskan buku tiffany
                “Iya gapapa” ucap tiffany
                “Eh, kalo boleh tau nama lo siapa?”
                “Tiffany, lo Rafi kan”
                “Kok tau?” ucap Rafi
                “Iyalah semua orang juga tahu , lo kan playboynya disekolah sini” ucap tiffany
                “Hehe, gue gak playboy kok” ucap rafi sambil tertawa
                Tiffany hanya tersenyum dan segera pergi meninggalkan Rafi
                Rafi masih belum bisa mendekati tiffany seutuhnya, banyak sekali kendala yang ia hadapi. pernah suatu saat Rafi meminta nomor handphonenya tiffany. tetapi tiffany bilang kalau dia gak punya handphone.
                ‘Hari gini kok gak punya handphone’ ucap Rafi dalam hati
                Akhirnya Rafi mempunyai ide. Rafi meminta tolong kepada lisa yang notabennya ketua OSIS untuk meminta nomor handphonenya tiffany dengan alasan tertentu. Lisa pun meng iya kan permintaan Rafi.
                Saat pulang sekolah lisa yang melihat tiffany segera memanggilnya. dan berbicara
                “Fan!” panggil lisa
                “Ya? kenapa?” jawab tiffany menghampiri Lisa
                “Gini, kitakan ada acara basket, nah lo bakal gue masukin sebagai panitianya. lo mau kan?” ucap Lisa
                “Ehm, boleh-boleh aja tuh, tapi ajak reza juga yaa”
                “OKE, eh minta nomor lo dong”
                “08136880****”
                “Oh makasih ya”
                “Yap, gue pulang yaa” ucap tiffany
                “Ati-ati ya” ucap Lisa sambil melambaikan tangannya kearah tiffany
                Rafi yang telah menunggu digerbang sekolah dikagetkan dengan kedatangan Lisa. Lisa memberikan nomor handphone tiffany kepada si rafi.
                “Makasih banget ya Lis, lo emang temen gue yang paling baek” ucap Rafi
                “Oke” ucap Lisa menepuk pundaknya Rafi
                Saat dikelas tiffany mendapatkan pesan , dan ternyata pesan itu dari Rafi. Tiffany terkejut dan bertanya-tanya siapa yang memberikan nomor handphonenya kepada Rafi. Reza yang duduk dibelakang tiffany pun menanyakan pesan itu dari siapa.
                “Siapa fan?” tanya reza
                “Ehm, rafi”
                “Lo sms an sama dia?” tanya reza
                “Enggak , dia yang sms gue duluan”
                “Gak usah diladenin deh si rafi”
                “Emangnya kenapa rez?” tanya tiffany
                “Dia kan playboy”
                “Yee lo cemburu yaa”
                “Enggak kok” ucap reza
                “Hayoo ngaku aja deh” ucap tiffany sambil tertawa
                mendengar perkataan tiffany muka reza langsung memerah dan mengalihkan pembicaraannya
                Di kelasnya Rafi, dia sedang asyik berbincang bincang dengan ketiga temannya Dicky, Seno dan Dimas. Seno pun menannyakan bagaimana rafi dengan tiffany.
                “Raf gimana , lo udah nembak tiffany belom?” tanya Seno
                “Belum” ucapnya singkat
                “Yah payah lo, lo bilang lo cowok yang bisa ngeluluhin hati cewek” ucap Dicky
                “Ah, berarti peluang kita menang besar dong, asiiiik” tambah Dimas
                “Eits, kasih waktu gue dong sob. 1 bulan aja, kalo gue masih gak bisa nembak tu cewek ntar gue tambah uangnya jadi 1 juta” ucap rafi
                “Tapi kita tetep 500 kan” ucap dimas
                “Kalo gitu syaratnya ditambah, lo harus bikin tiffany berubah jadi cewek feminim” ucap dicky
                “OKE !!” jawab rafi
                “deal yaa” ucap seno
                Mereka berempat pun bersalaman menandakan saling menyetujui dengan persyaratan yang mereka buat.
                rafi masih saja mencari cara untuk mendekati tiffany, tetapi hasilnya tetap saja nihil. rafi sempat putus asa, dan mencoba mengiklaskan uangnya jika ia nanti kalah dalam pertarungan itu.
                Hari demi hari rafi mencoba untuk mendekati tiffany secara perlahan, perjuangan rafi sedikit membuahkan hasil. mereka berdua bisa lebih dekat. dan lebih akrap. Rafi mengajak tiffany keluar, dan tiffany pun menyetujuinya.
                Tiffany merasa senang dengan ajakan rafi. tiffany harus bersiap-siap dan menyiapkan dirinya sebaik mungkin dihadapan rafi.
                Ditaman kota rafi dan tiffany janjian. rafi yang sudah berada disana terlebih dahulu dikejutkan dengan kedatangan seorang wanita. yaa wanita itu adalah tiffany.
                Rafi sangat terkejut melihat tiffany dengan dandanan seperti itu. cantik , yaa kata cantik yang terlintas dipikiiran rafi saat melihat tiffany.
                “hai raf, udah lama yaa nunggu gue” sapa tiffany
                “hai. enggak kok” ucap rafi
                Rafi tak henti-hentinya menatap tiffany.
                “hallo” ucap tiffany
                “eh, hehe. kita kesana aja yuuuk” ajak rafi
                Mereka berdua jalan bersama mengelilingi taman sambil berbincang-bincang. Rafi pun melancarkan aksinya yaitu menembak tiffany.
                “Fan, sebenernya. gue itu suka ama lo” ucap rafi
                “.....”
                “kok diem. mau gak jadi pacar gue?” tanya rafi
                DEG, jantung tiffany berdetak begiitu kencang setelah mendengar perkataan rafi. tiffany mencoba memalingkan mukanya yang sedang memerah itu. tapi sayang tiffany belum bisa menjawab itu semua.
                “Ehm, sorry raf. gue gak bisa ngasih jawaban secepet ini”
                ‘yaah, padahal waktu taruhan tinggal 8 hari lagi’ batin rafi berbicara
                “ 1 minggu, ya 1 minggu lagi gue bakal kasih jawaban atas semua ini. oke” ucap tiffany
                “Oke gue akan sabar menanti”
                Disekolah sedang heboh-hebohnya dengan kedatangan tiffany yang tak seperti biasanya. semua mata memandangnya dan memuji kecantikannya. begitu juga reza.
                “Tumben dandan, kan gini cantik” ucap reza menghampiri tiffany
                “ih emang dulu waktu gue tomboy jelek yaa?”
                “enggak kok, lo tetep sama kayak dulu. sama-sama cantik” tambah reza
                “ah jadi malu” ucap tiffany sambil menutup mukanya
                Saat mengetahui tiffany berubah dicky, seno dan dimas segera menghampiri rafi. dan menanyakan tentang kejadian itu.
                “Eh raf, lo yang udah bikin tiffany kayak gitu yaa” tanya dimas
                “Emang kenapa?” tanya rafi
                “Gileee, gue baru sadar kalo tiffany cantik” ucap dicky
                “tapi ngomong-ngomong lo ama dia udah jadian belum?” tanya seno
                “Gue sih  udah nembak dia, tapi katanya dia perlu waktu”
                “Waktu kita udah semakin deket loh raf” tambah dimas
                Rafi hanya diam, dan hanya bisa pasrah.
                Hari ini tepat dihari tiffany janjikan. ya dihari dimana tiffany akan menjawab semuanya kepada rafi. tiffany mengajak rafi bertemu ditempat yang sama seperti minggu lalu.
                Rafi yang datang terlebih dahulu, diikejutkan dengan kedatangan tiffany. mereka berdua melakukan basa-basi dahulu. tak lama kemudian rafi menanyakan apa yang minggu lalu ia ucapkan.
                “Gimana fan? lo mau gak jadi pacar gue?”
                “Ehm, gue udah mutusin untuk jadi pacar kamu” ucap tiffany
                rafi segera memeluk tiffany, dan dalam hati rafi ia merasa sangat senang bisa memenangkan taruhan dengan ketiga temannya.
                Disekolah , semua siswa kembali mendapatkan berita heboh. berita tentang hubungan tiffany dan rafi.
                Mendengar hal tersebut reza segera menanyakannya kepada tiffany.
                “Fan, lo bener pacaran sama rafi?” tanya reza
                “Iya” ucap tiffany singkat
                “oh moga langgeng ya” ucap reza
                hal yang sama juga dilakukan dicky, seno dan dimas. iya segera mencari rafi dan menanyakan kebenaran dari berita itu.
                “eh raf, lo udah jadian sama tiffany?” tanya dicky
                “udah dong. yes gue menangkan. sini mana duitnya” ucap rafi
                “yah, apes bener kita” ucap dimas sambil memberikan uang taruhannya itu
                “Terus kapan lo bakal putusin dia?” tanya seno
                “Ntar dong, gue kan belum nikmatin dia” ucap rafi
                “beuh parah gila lo” ucap dicky
                reza yang sedari tadi melihat dan mendengar percakapan dari rafi, dicky, seno dan dimas merasa marah dan segera menghampiri mereka.
                Reza mendorong badan rafi, rafi pun membalasnya dengan hal yang sama.
                “Eh rez, apasih mau lo ha?” tanya rafi
                “Mau gue? haa . gue yang seharusnya bertanya apa mau lo. sok-sok deketin tiffany, nembak dia. gue kira lo tulus ama dia. eh taunya hanya karna uang 500ribu”
                “Jadi kenapa? lo gak suka?” ucap rafi sambil mendorong tubuh reza
                “Jelas gue gak suka” ucap reza mencoba memukul rafi tapi dilerai sama ketiga teman rafi.
                “Inget lo ya, kalo gue tau tiffany sampe kenapa-kenapa. abis lo” ucap reza , lalu pergi meninggalkan rafi
                Dikelas tiffany dikagetkan dengan kedatangan reza. reza mengatakan apa yang telah ia lihat kepada tiffany. tapi sayang tiffany lebih percaya sama rafi pacarnya ketimbang sahabatnya reza.
                “udahlah rez, jangan ngerusak hubungan kami” ucap tiffany
                “tapi fan, gue gak bohong”
                “pacar yang baik itu harus saling percaya. lagian gue percaya kok kalo reza gak seperti itu. udah deh jangan ganggu kehidupan gue lagi” ucap tiffany
                mendengar perkataan tiffany itu reza langsung terdiam ada rasa sakit yang begitu dalam dihatinya, reza pun tak bisa berbuat apa-apa.
                “oke kalo gitu gue gak akan pernah ganggu kehidupan lo fan. makasih udah menjadi sahabat gue selama ini” ucap reza sambil meninggalkan tiffany
                Setelah saat itu reza tidak pernah mendekati, dan berbincang-bincang dengan tiffany lagi. ia sangat-sangat kecewa.
                hampir 1 bulan hubungan rafi dan tiffany  terjalin. selama itu juga banyak gosip yang beredar tentang mereka berdua. ada yang bilang kalau tiffany memaksa rafi untuk menjadi pacarnya, ada yang bilang kalau tiffany pacaran karena uangnya rafi, karena ketenaran rafi. dan ada yang bilang kalau rafi hanya menggunakan tiffany sebagai bahan taruhan dengan teman-temannya.
                Awalnya tiffany tidak memperdulikan gosip-gosip itu. hingga akhirnya kejadian yang tak terduga muncul.
Di sebuah cafe, ada segerombolan pria yang sangat ia kenal . pria-pria itu adalah rafi, dicky, seno dan dimas. mereka sedang mengobrol masalah tiffany, dan tentu saja maslah taruhan yang telah mereka buat kemarin.
                “gimana cewek lo raf? belum lo putusin? padahal gosip tentang taruhan itu udah nyebar loh. dan mungkin tu cewek udah denger tu gosip” ucap seno
                “itulah hebatnya gue, dia itu cinta mati banget ama gue. terus percaya aja lagi dengan omongan gue” ucap rafi sambil tertawa
                “Uang taruhan lo pake buat apa bro?” tanya dimas
                “biasa, buat....”
                belum sempat menyelesaikan omongannya rafi dikagetkan dengan tamparan dari seorang cewek. cewek itu adalah tiffany. dan ternyata tiffany telah mendengar semua perkataan mereka.
                “jadi bener selama ini gue jadi bahan taruhan kalian ha?”
                “kalo iya kenapa? asal lo tau gue gak ada sedikit pun rasa ama lo.”
                “oke kita putus”
                “oke” ucap rafi singkat
                Tiffany pun pergi meningalkan rafi. rafi dan teman-temannya hanya tertawa melihat tiffany menanggis. tak ada rasa bersalah sedikit pun dari mereka.
                Dengan mengendarai mobilnya tiffany melaju dengan kecepatan penuh. ia tak dapat menahan air matanya jatuh membasahi pipi nya. dipikirannya terlintas seorang cowok yang waktu itu ia bentak-bentak. ya tiffany teringat pada reza.
                musibah tak dapat di tolak, tiffany menabrak mobil yang ada didepannya, tiffany segera dilarikan kerumah sakit terdekat.
                mendengar kabar itu dengan cepat reza pergi ke rumah sakit itu. ia mencari-cari dimana tiffany sampai akhirnya ia bertemu dengan orang tuanya tiffany.
                “Om tante gimana fany?” tanya reza cemas
                “tiffany koma rez” jawab mamanya tiffany sambil menanggis
                reza segera masuk dan melihat keadaan tiffany. keadaan tiffany sangat memprihatinkan. reza tak mampu menahan air matanya. dan merasa bersalah karena tidak bisa melindungi sahabat yang ia cintai itu.
                sudah 2 hari tiffany koma dan belum menunjukkan tanda-tanda. sampai akhirnya reza merasakan adanya getaran dari tangan tiffany. dan dilihatnya tiffany yang perlahan membuka kedua matanya.
                “re... za” ucap tiffany lemah
                “fany , syukurlah” ucap reza
                “maafin gue”
                “ngomongnya ntar aja yaa, kalo kondisi lo benar-benar pulih oke”
                tiffany hanya bisa menggangguk.
                Setelah kondisi tiffany membaik, ia pun ingin berbicara dan meminta maaf kepada reza
                “Rez, kondisi gue udah mulai pulih. sekarang gue boleh ngomong kan?” tanya tiffany
                mendengar hal itu reza langsung tertawa dan mengacak-acak rambut tiffany
                “tuh lo udah ngomong fan”
                “hehe, rez sekali lagi maafin gue ya yang selama ini gak pernah mau denger perkataan lo. padahal yang lo bilang  itu memang bener”
                “gue udah maafin lo kok” ucap reza
                seketika suasana menjadi hening
                “fan”
                “ya?”
                “gue mau ngomong yang sejujur-jujurnya”
                “ngomong aja lagi, gak ada yang ngelarang kok”
                “hemm, sebenernya gue itu suka ama lo bahkan saat kita masih kecil. saat gue tau lo dapet sms , jalan, kencan dan jadian sama rafi rasanya hati gue itu hancur dan yah seperti yang lo bilang gue cemburu. tapi gue gak bisa apa-apa, gue hanya seorang pengecut yang gak pernah bisa ngungkapin perasaan gue. sampai akhirnya orang yang gue suka itu diambil orang”
                “saat gue tau kalo rafi cuma buat lo jadi bahan taruhan hati gue marah banget, dan saat itu juga gue bilang ke lo tapi lo nya malah gak percaya sama gue. dan lo bilang gue hanya mengganggu kehidupan lo. rasanya memang sakit dibilangin gitu sama orang yang gue sayangi. gue coba untuk menjauh dari kehidupan lo tapi itu gak bisa. sampai akhirnya gue mutusin untuk selalu ada dibelakang  lo walaupun lo gak tau kalo gue selalu ada untuk lo” tambah reza
                Mendengar perkataan reza, tiffany tak dapat menahan tanggisnya. ia menanggis dan memeluk reza
                “maafin gue rez, gue gak pernah sadar bahwa orang yang selalu ada buat gue, yang selalu disamping gue, yang selalu ngertiin gue itu lo. hingga akhirnya mata hati gue terbuka dan melihat semuanya”
                “gue ngerasa bersalah banget sama lo, gue sayang lo rez. gue gak mau kehilangan lo rez” tambah tiffany dan mempererat pelukannya.
                Akhirnya reza dan tiffany pun bersatu dan tak bisa dipisahkan lagi

- THE END -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar